Jumat, 08 April 2016

Contoh Penelitian Psikoanalisis

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya milik Allah, Rabb yang maha menghendaki sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Tak lupa juga terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu baik dalam bentuk do’a maupun usaha sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Makalah ini berisi tentang ini berisi tentang suatu hasil penelitian terhadap individu pada masalah kepribadian yaitu tentang seseorang yang sulit untuk bergaul. Makalah ini membahas tentang masalah yang dihadapi, penyebab masalah, teori psikologi dan solusi bagi masalah yang dihadapi tersebut.
Melalui makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui tentang masalah kepribadian khususnya dalam menyikapi bagaimana seseorang kesulitan dalam bergaul. Dibalik kita mengetahui masalahnya kit juga tahu apa penyebabnya, bagaimana teorinya serta solusi apa yang diambil utuk menyelesaikan masalah ini.



                                                                     Bandung, 31 Maret 2016


                                                                                      Penulis






                                                                      DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................................    -
Kata Pengantar.........................................................................................................................    i
Daftar Isi...................................................................................................................................    ii
Bab 1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................................................     1
Bab 11.Deskripsi Subjek
2.1 Deskripsi Subjek..........................................................................................................    2
Bab III. Deskripsi Masalah
 3.1 Deskripsi Masalah........................................................................................................          3
Bab IV Analisis Kasus
      4.1 Analisis Kasus...............................................................................................................    4
Bab V Teori Psikologi
      5.1 Teori Psikologi..............................................................................................................     5
Bab VI Langkah-langkah Solusi
      6.1 Langkah-langkah Solusi................................................................................................    6
Bab VII Penutup
      4.1 Kesimpulan...................................................................................................................    4






                                                               BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Secara alamiah, manusia butuh bergaul dengan manusia lainnya. Manusia tidak bisa hidup tanpa ikut campur dari manusia lainnya. Itu karena manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bisa hidup berdampingan.
      Dari sifat alamiah  manusia itu, maka terbentuklah lingkungan sosial tempat manusia mengekspresikan dirinya dan bergaul dengan sesamanya. Dari pergaulan itulah muncul berbagai macam interaksi antara manusia, yang bisa jadi merugikan dan sangat menguntungkan
      Karena kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial dan sangangat membutuhkan manusia lain dalam hidupnya, namun pada kenyataannya banyak sngekali manusia yang cenderung sulit untuk berinteraksi dan bergaul dengan manusia lainnya.
      Berdasarkan hal tersebut, maka penting di cari solusi untuk menyelesaikan atau setidaknya mengurangi kecenderungan seperti ini, karena hal  ini sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
      Makalah ini berisi tentang satu kasus yang bertemakan “kesulitan bergaul dalam lingkungan masyarakat”. Disini saya akan mencoba menjabarkan masalah yang ada, menganalisis kasus atau apa yang menjadi penyebab hal tersebut dan sekaligus memberikan solusi yang sesuai dengan teori yang ada.


BAB II
DESKRIPSI SUBJEK
2.1  Deskripsi Subjek
Dalam makalah ini saya melakukan penelitian terhadap teman saya yang berdata sebagai berikut :
            Nama               : -
            Tempat lahir    : -
            Tanggal Lahir  : -
            Alamat                        : -
            Hobi                : Main Game
           



BAB III
DESKRIPSI MASALAH
       3.1  Deskripsi Masalah
Sesuai dengan tema yang sudah kita ketahui bersama, masalah yang dimilki oleh teman saya ini adalah kesulitan dalam bergaul. Berdasarkan dialog  yang saya lakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan, dapat saya garis bawahi kepribadian beliau dalam segi kehidupan sosial ini diantaranya :
a.        Cenderung lebih senang berdiam diri dirumah
Penjelasan : karena menurut saya berdiam dirumah itu lebih tenang dan lebih betah dirasakan karena bercengkrama dengan orang yang sudah biasa yaitu orang tua.
b.         Sulit untuk membuka pembicaraan dengan orang lain
Penjelasan : ketika berbicara dengan orang lain apalagi orang yang baru kenal, saya merasa bahan pembicaraan itu seakan tidak ada dan benar-benar terasa kaku sehingga menyebabkan ketidak nyamanan.
 bicara saya menjadi tidak jelas, bahkan tak jarang nada suara menjadi gemetar.
c.          Tertutup dalam hal pribadi meskipun dengan teman akrab
Penjelasasn : Tentang masalah pribadi saya tidak suka orang mengetahuinya, karena perasaan malu yang saya punya menyebabkan kepercayaan diri yang kurang.



BAB IV
ANALISIS KASUS
       4.1  Analisis Kasus
Disini dapat disimpulkan beberapa penyebab dari prilaku dalam kasus ini, yaitu diantaranya :
a.    Kepribadian yang tertutup
Penyebab seseorang sulit bergaul yang pertama adalah kepribadian yang tertutup (introvert). Kepribadian ini seringkali terjadi karena faktor genetik, yakni diturunkan dari orang tua terhadap anaknya. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan kepribadian introvert bisa diubah asalkan ada niat dan kemauan untuk mengubah kepribadian itu sendiri.
b.   Kebiasaan yang sudah tertanam dialam bawah sadar
Penyebab seseorang sulit bergaul yang berikutnya adalah kebiasaan yang telah tertanam dalam pikiran bawah sadar. Kebiasaan seperti rasa minder, malu dan tidak percaya diri yang pada akhirnya menyebabkan kesulitan dalam bergaul telah tertanam dalam pikiran bawah sadar. Saat sesuatu telah tertanam dalam pikiran bawah sadar, maka secara otomis kebiasaan tersebut akan dilakukan tanpa sadar.
c.    Tidak percaya diri
Penyebab seseorang sulit bergaul yang terakhir adalah tidak percaya diri. Ketidakpercayaan akan kemampuan diri dalam bergaul dengan orang lainlah yang menyebabkan seseorang akhirnya benar-benar menyebabkan seseorang sulit bergaul.
d.   Lingkungan yang tertutup
Lingkungan yang tertutup menjadi penyebab seseorang sulit bergaul berikutnya. Lingkungan yang tertutup menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang disekitar. Lingkungan yang tertutup inilah yang pada akhirnya bisa menyebabkan seseorang yang seharusnya pandai bergaul menjadi kesulitan dalam bergaul.


BAB V
TEORI PSIKOLOGI
5.1 Teori Psikologi
Teori yang dipakai dalam kasus ini adalah teori Psikoanalisis, sesuai dengan masalah yang ada yaitu berkaitan dengan kepribadian. Psikoanalisis sendiri adalah satu cabang ilmu sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Prespektif dasar dari psikoanalisis adalah bahwa tingkah laku orang dewasa merupakan refleksi (penjelmaan) pengalaman masa kecilnya. Teori ini menekankan bahwa orang bergerak melalui suatu tahapan (stage) yang pasti selama tahun-tahun awal perkembangannya yang berhubungan dengan sumber-sumber kesenangan seksual (seksual pleasure). Tahapan ini ditandai dengan tahap oral, anal, phalik dan genital. Teori psikoanalisis juga memperkenalkan konsep ketidaksadaran sebagai bagian kepribadian, dimana terletak keinginan-keinginan, impuls-impuls dan konflik-konflik yang dapat mempunyai pengaruh langsung pada tingkah laku. Pada dasarnya tingkah laku individu dipengaruhi atau dimotivasi oleh determinan kesadaran maupun ketidak sadaran.
Konsep-konsep Freud dalam psikoanalisis. Aparat-aparat psikis menurut Freud dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu libido, struktur kejiwaan, dan struktur kepribadian.
a.       Libido
Libido adalah energi vital. Energi vital ini sepenuhnya bersifat kejiwaan dan tidak boleh dicampurkan dengan energi fisik yang bersumber pada kebutuhan-kebutuhan biologis, seperti lapar dan haus. Freud mengatakan bahwa energi vital ini bersumber pada seks. Namun, seks disini ia artikan sangat berbeda dari artinya yang biasa dikenal sehari-hari.
b.      Struktur Kejiwaan

Jiwa oleh Freud dibagi dalam tiga bagian, yaitu kesadaran (consciousness), prakesadaran (preconsciousness) dan ketidaksadaran (unconsciousness).

  Kesadaran adalah bagian kejiwaan yang berisi hal-hal yang disadarinya, diketahuinya. Fungsi kesadaran diatur oleh hukum-hukum tertentu yang dinamakannya “proses sekunder”, yaitu logika. Kesadaran jiwa berorientasi pada realitas dan isinya berubah terus. Isi kesadaran terdiri dari hal-hal yang terjadi di luar maupun di dalam tubuh seseorang.
Prakesadaran adalah bagian kejiwaan yang berisikan hal-hal yang sewaktu-waktu dapat dipanggil ke kesadaran melalui asosiasi-asosiasi. Freud tidak memperinci proses yang terjadi pada prakesadaran dan bagian ini memang kecil perannya dalam sistem kejiwaan yang diajukannya.
      Ketidaksadaran merupakan bagian yang terpenting dan paling banyak diuraikan dalam sistem kejiwaan Freud. Bagian ini berisi proses-proses yang tidak disadari, tetapi tetap berpengaruh pada tingkah laku orang yang bersangkutan. Proses yang tidak disadari itu dinamakan “proses primer” dan ditandai emosi, keinginan-keinginan (desire), dan insting. Realitas tidak mendapat tempat dalam kesadarannya.

c.       Struktur kepribadian

 Ada tiga sistem yang terdapat dalam struktur kepribadian, yaitu id, ego dan super ego.

1.       Id adalah sumber segala energi psikis. Jiwa seorang bayi yang baru lahir hanya terdiri dari id. Isinya adalah impuls-impuls yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan biologis dan impuls-impuls inilah yang mengatur seluruh tingkah laku bayi. Karena id merupakan sistem yang tidak di sadari, maka semua ciri ketidaksadaran berlaku buat id: amoral, tidak terpengaruh oleh waktu, tidak mempedulikan realitas, tidak menyensor diri sendiri dan bekerja atas dasar prinsip kesenangan.
2.       Ego disamping bekerja atas dasar prinsip realitas, ego juga beroperasi atas dasar proses berpikir sekunder. Jadi, dalam menginterpretasikan realitas ego menggunakan logika. Selain itu, persepsi dan kognisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses sekunder tersebut. Dengan proses sekunder itu ego menguji realitas.
3.       Superego adalah sistem moral dari kepribadian. Sistem ini berisi norma-norma budaya, nilai-nilai sosial, dan tata cara yang sudah diserap ke dalam jiwa. Superego merupakan perkembangan dari ego. Sifat superego sama dengan id, dalam arti tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat, tidak mempunyai sensor diri, serta mempunyai energi sendiri. Ia pun mengabaikan realitas, tetapi superego mempunyai fungsi yang bertentangan dengan id. Jika id berprinsip mencari kesenangan, superego mencari kesempurnaan (perfection). Demi kesempurnaan itu, superego berusaha menghambat impuls-impuls dari id sehingga tidak muncul dalam tingkah laku.


                                                             BAB VI
LANGKAH-LANGKAH SOLUSI
5.1 Langkah-langkah Solusi
Dalam langkah-langkah solusi ini kita menyesuaikan dengan teori yang kita pakai yaitu Psikoanalisis, dengan melakukan pendekatan personal terhadap subjek yang diteliti dengan cara menggali informasi tentang pengalaman masa lalu yang sudah dialaminya.
Disini saya akan mencoba menjabarkan beberapa pertanyaan yang saya berikan sekaligus jawaban yang si subjek paparkan.
a.       Pertanyaan : Saat masih kecil apakah anda suka bermain atau diam dirumah saja ?
 Jawaban : Lebih suka dirumah bersama orang tua.
b.      Pertanyaan : Bagaimana sikap teman anda saat anda masih kecil ?
     Jawaban : Teman saya sering mengejek saya
c.       Pertanyaan : Ketika dulu jika anda sedang kumpul dengan teman-teman anda lalu mereka mengobrol, apakah anda suka berkomentar atau sebatas mendengarkan ?
 Jawaban : Saya lebih suka diam dan mendengarkan

Dari data pertanyaan dan jawaban tersebut, itu sangat sesuai dengan deskripsi masalah yang sudah saya jabarkan diatas, yang berarti memang prilaku masa lalu kita lakukan iu sangat berpengaruh terhadap masa depan kita.
Adapun untuk langkah penganggulangannya, ada beberapa solusi yang dapat digunakan, yaitu diantaranya :
a.       Berfikir Positif
Hal ini sangat penting, karena sesuatu hal atau tindakan bisa terjadi itu berangkat dari sebuah pemikiran. Ketika pikiran kita jelek, maka akan berefek juga pada tindakan dan tingkah laku, begitupun ketika kita berpikir positif maka langkah yang kita ambil dan kita lalui juga akan menjadi hal yang positif.
b.      Yakin
Yakin disini yaitu ditekankan pada keyakinan diri anda bahwa anda bisa menjadi orang yang fleksibel dan pandai bergaul.
c.       Berani
Mulai detik ini anda harus lebih berani mencoba untuk bergaul dengan lain.
d.      Pembiasaan
Biasakanlah diri anda untuk dapat berhubungan baik dengan orang lain.





BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
                  Dari pembahasan yang sudah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa :
a.       Prilaku yang dimilki saat ini adalah hasil dari pembentukan prilaku yang dilakukan pada masa lalu.
b.      Hal buruk yang dialami pada masalalu menjadi bayang-bayang pada masa depan atau bahkan membentuk sebuah kepribadian.


Peluang Bisnis PayTren Ustadz Yusuf Mansur Hosting Unlimited Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar